![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoVJDlCZe0rTUBdEK8GNjdkHwYlayuCTqGBiWS3X8pPWbACA44_XibsTspe2Wj7UBpuipsuhWCpkvoePKx7Hb2TGT-vLpAH4J2265PDhSuIRtD4DS2krMDSwg4dXWxT13VH_1_tKDc-uA/s200/glitterfy1102842288D32.gif)
They are very poor. The father always went to the woods to hunt deer. He also caught grasshoppers for food savings because it is the dry season.
One day, when his father went hunting to the forest, ask for a side dish eldest son to his mother. His mother took pity on the boy and told him to take some locusts in the barn to be cooked.
However, unfortunately, the child was not careful when opening the barn. Grasshoppers that are in the barn fly. The boy told his mother. The mother was shocked and saddened. She recalled that her husband struggled to catch locusts.
The father came home from hunting with a tired face. He was upset and disappointed for not getting any deer. Upon hearing the news that all the locusts that fly in the barn, he became very angry.
Because very angry, unconsciously, the man slapped the wife. He did not care about his wife in pain and sobbing.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguyFdGPi-wcV2FoZhrcoIDjqZw39ZBbIEt_3R-GJOHD0LnOFt6cyRf2g0v3URYQCQ6Bu269f-QDW2cXS8TJRXPnYW_DuSYzYFWIS2Fq0E63InlRMO232Gc-hG-aGxh-6vaUZ_o0xk8vIs/s1600/glitterfy1102955533D31.gif)
In front of Batu Belah, mother very sad singing with repeated Gayo language. Batu Belah open instantly. The mother stepped in, then, the rock closed again.
" Mom.. Mom.., do not leave us, Mother .. " Her son bawl call. However, his mother did not hear because she had swallowed Batu Belah.
At the moment, darting lightning in the sky, accompanied by heavy rain. Seven strands of hair remaining mother and did not participate swallowed. Her son took the hair and keep it as a talisman.
The story is believed to Batu Belah Gayo people actually occurred.
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoVJDlCZe0rTUBdEK8GNjdkHwYlayuCTqGBiWS3X8pPWbACA44_XibsTspe2Wj7UBpuipsuhWCpkvoePKx7Hb2TGT-vLpAH4J2265PDhSuIRtD4DS2krMDSwg4dXWxT13VH_1_tKDc-uA/s200/glitterfy1102842288D32.gif)
Mereka sangat miskin. Sang Ayah selalu
pergi ke hutan untuk berburu rusa. Ia juga menangkap belalang untuk
simpanan makanan karena sedang musim kemarau.
Suatu hari, saat sang Ayah pergi
berburu ke hutan, anak tertua meminta lauk kepada ibunya. Ibunya kasihan
pada si anak dan menyuruhnya mengambil beberapa ekor belalang di
lumbung untuk dimasak.
Namun, sayangnya, anak itu tidak hati-hati saat membuka lumbung. Belalang yang ada didalam lumbung berterbangan. Anak itu memberitahu Ibunya. Sang Ibu sangat terkejut dan sedih. Ia teringat suaminya yang bersusah payah menangkap belalang-belalang itu.
Namun, sayangnya, anak itu tidak hati-hati saat membuka lumbung. Belalang yang ada didalam lumbung berterbangan. Anak itu memberitahu Ibunya. Sang Ibu sangat terkejut dan sedih. Ia teringat suaminya yang bersusah payah menangkap belalang-belalang itu.
Sang ayah pulang dari berburu dengan
wajah lelah. Ia kesal dan kecewa karena tak mendapat seekor rusa pun.
Saat mendengar berita bahwa semua belalang yang ada di lumbung
berterbangan, ia jadi sangat marah.
Karena sangat marah, tanpa sadar,
laki-laki itu menampar si Istri. Ia tak mempedulikan sang Istri yang
kesakitan dan menangis tersedu-sedu.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguyFdGPi-wcV2FoZhrcoIDjqZw39ZBbIEt_3R-GJOHD0LnOFt6cyRf2g0v3URYQCQ6Bu269f-QDW2cXS8TJRXPnYW_DuSYzYFWIS2Fq0E63InlRMO232Gc-hG-aGxh-6vaUZ_o0xk8vIs/s1600/glitterfy1102955533D31.gif)
Didepan Batu Belah, sang Ibu yang sangat sedih bernyanyi dengan bahasa Gayo berulang-ulang. Batu Belah terbuka seketika. Sang Ibu melangkah masuk, lalu, batu tersebut menutup lagi.
“Ibu.. Ibu.., jangan tinggalkan kami,
Ibu..” Anaknya menangis meraung-raung memanggil. Namun, sang Ibu tidak
mendengar karena ia telah ditelan Batu Belah.
Ketika itu pula, petir
menyambar-nyambar di langit, diiringi hujan lebat. Tujuh helai rambut
sang Ibu masih tersisa dan tidak ikut tertelan. Anaknya mengambil rambut
Ibunya tersebut dan menyimpannya sebagai jimat.
:: Patuhilah Kata-Kata Orang Tua Dan Sayang-Menyayangilah Antar Saudara ::
No comments:
Post a Comment