![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid4AK1eMIBBE9C3MYC59OySFGs4bovpHfkMsLjHyc1zOffaK5jTJy0QfGNmCLnfcxSy0Pqp7RwElSIHhbTf8jHXD8lJvJfz-EoTJG1tNrITqUSH2ejqBggfoSFYVPEgSCGZsqzzo0HQmkZ/s320/images+3.jpg)
In the 9th Dewi Pangrenyep bear a son. The king was overwhelmed and his son was named Hariang Banga.
Hariang Banga has 3 months old, but the empress Pohaci Naganingrum has not given birth. Lest Pohaci later gave birth to a son who can seize the king's affection towards Hariang Banga, Dewi Pangrenyep intends Pohaci son was about to harm.
After month 13 Pohaci gave birth. Dewi Pangrenyep efforts no one lady's maid was allowed to help Pohaci.
With shrewdness Pangrenyep, the son of Pohaci's replaced by a dog. He said that Pohaci has given birth to a dog. Baby Pohaci Kandaga inclusion in gold with chicken eggs and washed away to Citandui river.
Because of the disgrace inflicted Pohaci Naganingrum who has given birth to a dog, the king was furious and ordered court officials to kill Pohaci. The court officials down does not have the heart to carry out the king's orders to Pohaci, consort of lord. Pohaci delivered to the village where he was born, but their reports have been killed.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIsNfhAyxoXOqO5-KS__pmuHCwKA4vxCeTaWaJOQ0SmU_33CeDgW0VVa9sKfQf8YJ1vPPtkrKvKTPNHxV4Z98xvmpPyXx698Td_KKEIa1ZuK1IY6sLRJnbhhQiAZAkUl7Mx0eZhJPXo3u8/s320/images.jpg)
How surprised and delighted he got the gold Kandaga containing chicken eggs and their babies, they foster the baby patiently and lovingly. Chicken egg that was their hatch, they maintain it up to be a rooster that magical and mighty. The foster child they named Ciung Wanara.
After a big Ciung Wanara ask to his father and adoptive mother. Frankly Aki and Nini tells about the origin of Ciung Wanara. After hearing the story of a father and adoptive mother, Ciung Wanara will know him.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5lV1mmPtab7mZCOhhMBAGR27UmofPOigRGNgP1K_7I-HEBr-RrUpn3Tvc0NYgJgynVtW1B7wKM8th34ctSKxcDWkN3xaZGNu_dRj85CsF1tSPF0yOg-6rDAxveyJ8kppQjuOARUPPjBr2/s320/images+1.jpg)
Before the cock fight, cock crowing Ciung Wanara oddly, depicts many years ago about the empress who was sentenced to death and containing gold Kandaga baby washed away. King did not realize it, but otherwise very impressed court officials down it. Even he realizes now Ciung Wanara in front of him was the son of the king himself.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7QxWj2Qnx_3TYx-7vHe3noeeF61Rmao6mw3d4fFCtZwBEUp-RqKnwRETjcLOI_48rc1py-SN5jxOtyvudQDJIlqzBiHDfU_9fRw792ylQFXCWlHV1DphyMYSlEeLmFMPYm6547hHCeGeF/s320/images4.jpg)
After hearing the story, the king ordered the guards in order to arrest Dewi Pehgrenyep. That places a fight between Hariang Banga Ciung Wanara. Banga Hariang body thrown across the river Cipamali being great flood. Since then Galuh kingdom is divided into 2 parts by the river boundary Cipamali. In the western part was ruled by Hariang Banga. The people are like the harp and like rhymes. While the eastern part was ruled by Ciung Wanara. The people are like shadow puppetry and song. The arts craze of the population will still clearly be felt until now.
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid4AK1eMIBBE9C3MYC59OySFGs4bovpHfkMsLjHyc1zOffaK5jTJy0QfGNmCLnfcxSy0Pqp7RwElSIHhbTf8jHXD8lJvJfz-EoTJG1tNrITqUSH2ejqBggfoSFYVPEgSCGZsqzzo0HQmkZ/s320/images+3.jpg)
Pada bulan ke-9 Dewi Pangrenyep melahirkan seorang putra. Raja sangat bersuka cita dan sang putra diberi nama Hariang Banga.
Hariang Banga telah berusia 3 bulan,
namun permaisuri Pohaci Naganingrum belum juga melahirkan. Khawatir
kalau-kalau Pohaci melahirkan seorang putra yang nanti dapat merebut
kasih sayang raja terhadap Hariang Banga, Dewi Pangrenyep bermaksud
hendak mencelakakan putra Pohaci.
Setelah bulan ke-13 Pohaci pun
melahirkan. Atas upaya Dewi Pangrenyep tak seorang dayang-dayang pun
diperkenankan menolong Pohaci, melainkan Pangrenyep sendiri.
Dengan kelihaian Pangrenyep, putra
Pohaci diganti dengan seekor anjing. Dikatakannya bahwa Pohaci telah
melahirkan seekor anjing. Bayi Pohaci dimasukkannya dalam kandaga emas
disertai telur ayam dan dihanyutkannya ke sungai Citandui.
Karena aib yang ditimbulkan Pohaci
Naganingrum yang telah melahirkan seekor anjing, raja sangat murka dan
menyuruh Si Lengser (pegawai istana) untuk membunuh Pohaci. Si Lengser
tidak sampai hati melaksanakan perintah raja terhadap Pohaci, permaisuri
junjungannya. Pohaci diantarkannya ke desa tempat kelahirannya, namun
dilaporkannya telah dibunuh.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIsNfhAyxoXOqO5-KS__pmuHCwKA4vxCeTaWaJOQ0SmU_33CeDgW0VVa9sKfQf8YJ1vPPtkrKvKTPNHxV4Z98xvmpPyXx698Td_KKEIa1ZuK1IY6sLRJnbhhQiAZAkUl7Mx0eZhJPXo3u8/s320/images.jpg)
Betapa terkejut dan gembira ia
mendapatkan kandaga emas yang berisi bayi beserta telur ayam, Mereka
asuh bayi itu dengan sabar dan penuh kasih sayang. Telur ayam itu pun
mereka tetaskan, mereka memeliharanya hingga menjadi seekor ayam jantan
yang ajaib dan perkasa. Anak angkat ini mereka beri nama Ciung Wanara.
Setelah besar bertanyalah Ciung Wanara
kepada ayah dan ibu angkatnya. Terus terang Aki dan Nini menceritakan
tentang asal-usul Ciung Wanara. Setelah mendengar cerita ayah dan ibu
angkatnya, tahulah Ciung Wanara akan dirinya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5lV1mmPtab7mZCOhhMBAGR27UmofPOigRGNgP1K_7I-HEBr-RrUpn3Tvc0NYgJgynVtW1B7wKM8th34ctSKxcDWkN3xaZGNu_dRj85CsF1tSPF0yOg-6rDAxveyJ8kppQjuOARUPPjBr2/s320/images+1.jpg)
Sebelum ayam berlaga, ayam Ciung
Wanara berkokok dengan anehnya, melukiskan peristiwa bertahun-tahun yang
lampau tentang permaisuri yang dihukum mati dan kandaga emas yang
berisi bayi yang dihanyutkan. Raja tidak menyadari hal itu, tetapi
sebaliknya Si Lengser sangat terkesan akan hal itu. Bahkan ia menyadari
sekarang Ciung Wanara yang ada di hadapannya adalah putra raja sendiri.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7QxWj2Qnx_3TYx-7vHe3noeeF61Rmao6mw3d4fFCtZwBEUp-RqKnwRETjcLOI_48rc1py-SN5jxOtyvudQDJIlqzBiHDfU_9fRw792ylQFXCWlHV1DphyMYSlEeLmFMPYm6547hHCeGeF/s320/images4.jpg)
Setelah mendengar cerita tersebut,
Raja memerintahkan pengawal agar Dewi Pehgrenyep ditangkap. Akibatnya
timbul perkelahian antara Hariang Banga dengan Ciung Wanara. Tubuh
Hariang Banga dilemparkan ke seberang sungai Cipamali yang sedang banjir
besar. Sejak itulah kerajaan Galuh dibagi menjadi 2 bagian dengan batas
sungai Cipamali. Di bagian barat diperintah oleh Hariang Banga.
Orang-orangnya menyenangi kecapi dan menyenangi pantun. Sedangkan bagian
timur diperintah oleh Ciung Wanara. Orang-orangnya menyenangi wayang
kulit dan tembang. Kegemaran penduduk akan kesenian tersebut masih jelas
dirasakan sampai sekarang.
No comments:
Post a Comment