In a suburb of village forest, there lived a widow with a beautiful daughter. Although beautiful, she was very humble. She was embarrassed because of her skin color change often. If sitting on the grass, her skin green. If she eat brown, brown skin. In the morning sunlight, the skin will turn yellow. The girl most feel sad if she was in a dark place. Her skin instantly becomes black. .
Princess Colors has good friends with a chameleon. Where there Princess Colors, her best friend that is always there. They are friends because they have the same fate. Their skin is often fickle.
One day, when the full moon shining in the sky, how beautiful Princess Colors. Pure white skin, gleamed in the moonlight beautiful.
""You are so beautiful in the moonlight, Princess Colors. You are like a royal princess, said Chameleon. blushed at the compliment.
""But I will soon become an ugly Princess if the moon was shining on me,"" said Princess Colors sad. Her face looked cloudy.
"Do not be so Princess Colors. You're still the good-hearted Princess even though your skin turn red, yellow, green or blue. Your heart will not change just because of the color change.
Hearing the sentence chameleon friend, Princess Colors deeply touched. Without them knowing, Gone a prince who came home too late after hunting. He was very fascinated and amazed at the elegance of Princess Colors. Princess.
"O beautiful princess, you do not deserve to stay in this quiet forest edge. Stay at the palace. You will be empress. "
Hearts of Princess Colors flowered heard the prince. Soon she would become empress. No longer live in poverty, and do not need to stay on the edge of the woods again.
Princess Colors excitement to be drawn into a dream. She dreamed of the wedding lasted seven days and seven nights. There are many different kinds of entertainment. Variety of food and drinks are served. But the prince seemed disappointed after learning that the queen skin color changing constantly. The dream was to make Princess Colorful restless.
The next day, back to dream. A powerful hermit appeared before her.
Hermit said, ""It was easy to change the color of your skin heals the Princess Colors. Eat meat Chameleon your friend. Then your skin will be normal again.
Princess Colorful tell a dream to her friend Chameleon. Chameleon even smiled, and said,
My dream is the same with dreams, Princess Colors. A powerful ascetic asked me to be willing to give me for your recovery. I'm willing to help you, Princess! and happy life with Prince, "said Chameleon sincere.
Chameleon Colors pensive.
"Come on, Princess Colors. , Princess Colors touched.
"No, my friend Chameleon. I do not want to achieve happiness by sacrificing yourself. You are my best friend. Tomorrow when the guards prince comes, I will refuse his invitation. I do not want to become empress. Let me be the Princess Colors like this only. As long as you stay beside me, Chameleon friend.
The two friends were finally embracing happy.
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
Di sebuah desa pinggiran hutan, tinggallah seorang janda dengan anak gadisnya yang cantik. Meski berwajah rupawan, gadis itu amat rendah diri. Ia malu karena warna kulitnya sering berubah-ubah. Kalau duduk di atas rumput, kulitnya menjadi hijau. Kalau makan sawo, kulitnya berwarna coklat. Terkena sinar matahari pagi, kulitnya akan menjadi kuning. Gadis itu paling merasa sedih jika ia berada di tempat gelap. Kulitnya seketika menjadi hitam legam. Karena warna kulitnya sering berubah-ubah, ia dijuluki Putri Warna-Warni.
Putri Warna-Warni bersahabat baik dengan seekor Bunglon. Dimana ada
Putri Warna-Warni, di sebelahnya selalu ada sahabat karibnya itu. Mereka
bersahabat karena memiliki nasib yang sama. Kulit mereka sering
berubah-ubah.
Suatu hari, saat bulan purnama bersinar di langit, betapa cantiknya
Putri Warna-Warni. Kulitnya putih bersih, berkilau ditimpa cahaya
rembulan yang indah.
“Kamu cantik sekali dalam cahaya rembulan, Putri Warna-Warni. Kamu tak
ubahnya seperti seorang putri kerajaan,” puji Bunglon sahabatnya.
Putri Warna-Warni tersipu mendengar pujian itu.
“Namun aku akan segera menjadi putri jelek kalau rembulan tak menyinari
tubuhku,” kata Putri Warna-Warni sedih. Wajahnya nampak mendung.
“Jangan begitu Putri Warna-Warni. Kau tetap Putri yang baik hati meski
kulitmu berubah menjadi merah, kuning, hijau ataupun biru. Hatimu yang
mulia tak akan berubah hanya karena perubahan warna tersebut.”
Mendengar kalimat bunglon sahabatnya, Putri Warna-Warni amat terharu. Tanpa mereka sadari, lewatlah seorang pangeran yang pulang kemalaman
sehabis berburu. Ia amat terpesona dan takjub melihat kemolekan Putri
Warna-Warni. Belum pernah dia melihat seorang putri secantik itu.
“Wahai Putri cantik, kau tak pantas tinggal di pinggir hutan yang sepi
ini. Tinggallah di istanaku. Kau akan kuangkat jadi permaisuriku.
Tunggulah tiga hari lagi, pengawalku akan menjemputmu dengan kereta yang
ditarik empat ekor kuda putih.”
Hati Putri Warna-Warni berbunga-bunga mendengar perkataan sang pangeran.
Sebentar lagi ia akan menjadi permaisuri. Tak lagi hidup miskin, dan
tak perlu tinggal di pinggir hutan lagi. Namun si bunglon sangat sedih,
karena merasa akan ditinggal sendiri.
Kegembiraan Putri Warna-Warni sampai terbawa kedalam mimpi. Ia bermimpi
pesta pernikahannya berlangsung selama tujuh hari tujuh malam. Ada
berbagai macam hiburan. Berbagai macam makanan dan minuman dihidangkan.
Namun sang pangeran tampak kecewa setelah tahu warna kulit permaisurinya
berubah-ubah terus. Kadang terlihat cantik, kadang terlihat jelek.
Mimpi itu membuat Putri Warna-Warni gelisah. Keesokan harinya, kembali
bermimpi. Seorang pertapa sakti muncul di hadapannya. Pertapa itu
berkata,
“Mudah sekali menyembuhkan perubahan warna kulitmu itu Putri
Warna-Warni. Makanlah daging Bunglon sahabatmu itu. Maka kulitmu akan
normal kembali.”
Putri Warna-Warni menceritakan mimpinya itu kepada Bunglon sahabatnya. Si Bunglon malah tersenyum mendengarnya, dan berkata,
“Mimpiku juga sama dengan mimpimu, Putri Warna-Warni. Seorang pertapa
sakti memintaku untuk bersedia memberikan tubuhku buat kesembuhanmu. Aku
bersedia membantumu, Putri! Asal hidupmu bahagia bersama Pangeran itu,”
ujar Bunglon tulus.
Putri Warna-Warni termenung.
“Ayo, Putri Warna-Warni. Nanti malam, bakarlah tubuhku untuk hidangan makan malammu,” lagi-lagi Bunglon itu menawarkan diri.
Putri Warna-Warni terharu.
“Tidak, Bunglon sahabatku. Aku tidak mau meraih kebahagiaan dengan
mengorbankan dirimu. Kau adalah sahabatku yang terbaik. Besok kalau
pengawal pangeran itu datang, biarlah kutolak ajakannya. Aku tidak mau
menjadi permaisuri. Biarlah aku menjadi Putri Warna-Warni seperti ini
saja. Asal kau tetap disampingku, Bunglon sahabatku.”
Dua sahabat itu akhirnya berangkulan bahagia.